Langsung ke konten utama

Asiknya Olahraga Pagi di Stadion Patriot Chandrabhaga

Sebagai penikmat sepak bola, saya selalu menyempatkan diri untuk siggah di stadion yang ada di kota terdekat. Berhubung saya tinggal di Tangerang, maka stadion terdekat yang pernah saya kunjungi adalah Gelora Bung Karno (Jakarta), stadion Pakansari (Cibinong), stadion Patriot (Bekasi), dan tentu saja stadion Benteng Reborn Tangerang.

Setelah sebelumnya saya bercerita tentang stadion Benteng Reborn. Kali ini saya akan bercerita tentang megahnya stadion Patriot Chabdrabhaga di Bekasi. Stadion kebanggaan warga Bekasi dan salah satu stadion terbaik di Jawa Barat.

Bagian depan stadion Patriot Chandrabhaga (dokpri)

Kok Jawa Barat? Iya, karena Bekasi kan masuknya ke dalam Provinsi Jawa Barat. Ayo, jangan bingung. Bekasi bukan planet tersendiri seperti joke yang beredar selama ini loh. Bekasi seperti halnya Tangerang, salah satu wilayah penyanggah ibukota.

Jika Tangerang masuknya ke dalam Provinsi Banten. Maka Bekasi, Bogor, dan Depok masuknya ke dalam Provinsi Jawa Barat. Dulu sebelum pemekaran dan terbentuknya Provinsi Banten, Tangerang juga masuknya ke dalam Provinsi Jawa Barat.

Kembali ke cerita saya tentang stadion. Ketika tahun 2014 Stadion Patriot Chandrabhaga diresmikan, saya sudah tekadkan untuk berkunjung ke sana suatu hari nanti. Kesempatan itu pun tiba juga. 

Di hari Minggu yang cerah saya sudah menjejakkan kaki di sana. Sengaja pagi-pagi sekali berangkat dari Tangerang. Seperti biasa dengan mengendarai sepeda motor. Begitu tiba di pintu gerbang stadion Patriot sudah ada petugas yang mengarahkan kendaraan yang masuk. 

Sepeda motor dan mobil yang masuk langsung diarahkan ke belakang stadion. Jadi bukan di halaman depan. Dengan mengitari sisi luar stadion. Jadilah saya bisa melihat pintu masuk atlet, pintu khusus media, dan pintu masuk VIP.

Setelah memarkir kendaraan, saya langsung menuju satu pintu stadion yang terbuka. Dari situlah akses keluar masuk stadion di hari Minggu pagi yang cerah. Suasana terlihat ramai sekali. Selain masyarakat umum yang berolahraga di sana. Terlihat juga beberapa siswa-siswi dari berbagai sekolah di sana. Tampaknya sedang pengambilan nilai olahraga.

Begitu melihat bagian dalam stadion, saya langsung berdecak kagum.

Bagian dalam Stadion Patriot Chandrabhaga (dokpri)

“Wah, bagus ya?”

Memang benar bagus dan tampak megah. Mungkin karena sudah direnovasi dan berstandar internasional. Karena memang tujuan stadion ini direnovasi agar terlihat bagus dan sesuai standar FIFA. Sebagai salah satu venue acara ASEAN Games tahun tahun 2018. 

Stadion Patriot Chadrabhaga awal pertama dibangun tahun 1980. Untuk persiapan Pekan Olahraga Daerah IV tahun 1984. Jadi termasuk stadion tertua juga nih. Dengan kapasitas penonton mencapai 30.000 penonton, stadion Patriot pernah dijadikan tempat penyelenggaraan Piala AFF tahun 2022.

Saat ini stadion Patriot Chandrabhaga menjadi kandang sementara tim Persija Jakarta. Selain sebagai markas Patriot Chandrbhaga FC dan Persipasi Bekasi. Dua tim kebanggaan masyarakat Bekasi. Meski berstandar internasional tapi stadion Patriot boleh dipergunakan untuk kepentingan umum. 

Artinya kita bisa merasakan olahraga di bagian dalam stadion. Yang penting tidak menginjak rumput di bagian tengah lapangan. Lintasan lari bebas dipergunakan untuk berolahraga. Saya meski hanya sekadar jalan santai, merasakan juga keliling lintasan. 

Asik juga ternyata. Yuk, rasakan juga berolahraga di satdion Patriot Candrabhaga. Lokasinya mudah dijangkau. Karena berada di pusat kota Bekasi di tepi jalan utama. Tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, Kayuringin, Bekasi. Jangan lewatkan.(EP)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dulu Stadion Benteng, Kini Stadion Benteng Reborn

“Wah, seperti grup band saja pakai istilah reborn.” Stadion Benteng Reborn (dokpri) Iya, dong. Memangnya grup band saja yang boleh reborn. Stadion juga bolehlah. Bukan begitu? Tapi memang benar. Itulah nama Stadion Benteng kini. Stadion kebanggaan masyarakat Kota Tangerang. Diberi nama demikian agar kekinian dan mengikuti perkembangan zaman.  Saya sebagai warga Kota Tangerang sekaligus pecinta sepak bola, merasa suprise sekali dengan perubahannya. Sebab saya pernah mengunjungi Stadion Benteng sebelumnya. Zaman masih tak terurus. Kotor dan terkesan horor. Usai dibekukan akibat tawuran antar suporter tiap kali digelarnya pertandingan. Bagi pecinta sepak bola, kostum pemain idola, foto pemain, dan mengunjungi stadion merupakan satu paket yang tidak terpisah. Ketika sedang jalan-jalan ke kota lain, sudah pasti yang namanya mengunjungi stadion tidak boleh dilewatkan. Saya sih. Nah, kalau sudah berada di stadion. Belanja atribut bola yang ada di sana menjadi kesenangan tersendiri. Bisa foto

Selamat, Real Madrid Juara Liga Champions Tahun 2022

Selamat buat fans Real Madrid atas pencapaian timnya pada laga piala Champions tahun 2022.  Picture by bola.net Sejak awal saya sudah menjagokan Real Madrid. Bukan berarti saya tidak menyukai Liverpool.  Suka. Terutama saat era-nya Steven Gerrard. Gaya permainan Liverpool juga keren dini hari tadi. Beberapa kali gawang Madrid nyaris kebobolan. Terutama di babak-babak akhir. Uph, bikin saya tegang dan teriak-teriak sendiri. Enggak lucu kan kalau tinggal dua menit laga usai kok kebobolan. Bisa perpanjangan waktu bahkan adu penalti. Saya kurang suka kalau pertandingan berakhir dengan adu penalti.  Maka ketika akhirnya peluit panjang berbunyi, lega rasanya. Yeaaah, Madrid juara. Maaf ya Liverpool. Kali ini saya mendukung Madrid. Meski saya akui permainan kalian bagus. Saya menyukai Real Madrid ketika era-nya Raul Gonzalez dan David Beckham. Setelahnya biasa saja. Karena sejatinya saya penggemar tim Italia, AC Milan. Juga Manchester City untuk Inggris. Kenapa mendukung Real Madrid pada laga

MotoGP Austria 2020 Nyaris Merenggut Nyawa Rossi dan Vinales

MotoGP merupakan salah satu tontonan wajib saya saat akhir pekan. Pokoknya begitu musim motoGP dimulai, jadwal akhir pekan saya sebisa mungkin tidak bentrok dengan acara siaran langsung motoGP.  Kalaupun terpaksa ada acara saat akhir pekan, saya usahakan bisa tiba di rumah sebelum acara motoGP. Segitunya sih? Ya begitulah yang namanya suka. Tidak ingin melewatkan sedikit pun momen kebersamaan. Berhubung saya suka mengendarai motor. Kerap bertualang dengan sepeda motor. Maka menonton motoGP memiliki keseruan tersendiri. Bukan karena tertarik adu kecepatannya. Atau pelampiasan karena tidak bisa kebut-kebutan di jalan. Namun mengagumi skill atau kemampuan para rider motoGP tersebut. Bayangkan, dengan kecepatan yang semaksimal mungkin mereka harus melewati tikungan-tikungan di sirkuit yang dibuat sedemikian rupa alias sulit. Bahkan ada tikungan yang begitu tajam dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Ini bukan hal yang mudah dilakukan jika tidak memiliki kemampuan dan kecerdasan.  by Tempo.