Langsung ke konten utama

Selamat, Real Madrid Juara Liga Champions Tahun 2022

Selamat buat fans Real Madrid atas pencapaian timnya pada laga piala Champions tahun 2022. 

Picture by bola.net

Sejak awal saya sudah menjagokan Real Madrid. Bukan berarti saya tidak menyukai Liverpool.  Suka. Terutama saat era-nya Steven Gerrard.

Gaya permainan Liverpool juga keren dini hari tadi. Beberapa kali gawang Madrid nyaris kebobolan. Terutama di babak-babak akhir. Uph, bikin saya tegang dan teriak-teriak sendiri.

Enggak lucu kan kalau tinggal dua menit laga usai kok kebobolan. Bisa perpanjangan waktu bahkan adu penalti. Saya kurang suka kalau pertandingan berakhir dengan adu penalti. 

Maka ketika akhirnya peluit panjang berbunyi, lega rasanya. Yeaaah, Madrid juara. Maaf ya Liverpool. Kali ini saya mendukung Madrid. Meski saya akui permainan kalian bagus.

Saya menyukai Real Madrid ketika era-nya Raul Gonzalez dan David Beckham. Setelahnya biasa saja. Karena sejatinya saya penggemar tim Italia, AC Milan. Juga Manchester City untuk Inggris.

Kenapa mendukung Real Madrid pada laga kali ini? Karena saya respect terhadap sang pelatih, Carlo Ancelotti. Saya yakin dia akan membawa Madrid juara. Dan terbukti bukan?

Bukti tangan dingjn Ancelotti. Bukti dia pelatih yang mumpuni. 

Buat saya permainan Madrid kali ini justru bikin gemes dan gregetan. Beberapa pemain terlalu lama membawa bola. Tidak segera mengeksekusi bola.

Coba kalau mainnya sat set sat set. Bisa lebih dari 2 gol. Tadi ada satu peluang emas yang disia-siakan. Sudah berhadapan sendiri dengan kiper tapi tak segera ditendang. Diserobotkan.

Saya jadi gemes sendiri. Teriak-teriak sendiri.

“Tendang sih. Tendang!”

Untung Madrid sudah unggul 1-0 lewat tendangan Vinicius. Jadi amanlah. Untungnya lagi kiper Madrid bagus mainnya. Diserang bertubi-tubi bisa meredam tendangan Salah dan kawan-kawan.

Inilah permainan. Inilah sepak bola. Yang bermain bagus belum tentu jadi pemenangnya. Tetap ada faktor lucky. Meski kalah tapi terhormat. Sudah menyuguhkan permainan yang bagus dan menawan.

Hanya saja belum takdirnya menjadi juara. Jangan patah semangat. Tetap semangat. Sekali lagi selamat untuk Real Madrid. (EP)

Komentar

  1. Selamat Real Madrid. Sukses selalu untuk tim.

    BalasHapus
  2. Wah, ternyata juara liga champion tahun ini adalah Real Madrid. Congratulations ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Sesuai prediksi akuh...hahaha

      Hapus
  3. Kebalikannya Mbak Denik, saya malah suka kalau pertandingan bola ada adu penalti wkwkwkwk...
    Btw, Mbak Denik cucok tuh jadi komentator bola. Seruuu! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...tegang Mba kalo adu penalti. Komentator bola? Wow... hahaha

      Hapus
  4. Bola dari dulu aku gak ngikutin nih,tapi suka seneng aja bacain kehidupan keseharian mereka. Congrtaz ya grup yang menang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Membaca tentang keseharian pemain bola dunia tuh macam ngikuti berita seleb. Seru juga.. hehehe

      Hapus
  5. Wah Real Madrid juara liga champion ya, dulu aku ingetnya di Real Madrid ada Zidane dan C. Ronaldo heheu dah lama banget ga ngikutin bola nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, betul Mba. Aku pun lama tak mengikuti info sepak bola. Nonton kalau event penting aja.

      Hapus
  6. Wow, penggemar bola ya Mbak? Saya kurang paham soal bola nih, apalagi liga luar negeri. Anyway, selamat deh buat Real Madrid.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe...iya, Mba. Cuma sekarang sudah jarang nonton juga sih kecuali pertandingan penting.

      Hapus
  7. Mantap Real Madrid. Selamat juga ya mba hehe. Keren nih Mba Denik, bisa jadi komentator, seru banget soalnua

    BalasHapus
  8. Selamat Mbak Denik, tim jagoannya menang.
    Mbak Denik juga sudah mantap dan cocok banget jadi komentator pertandingan bola, nih.
    Btw kalau adu penalti itu bikin deg-degan penonton, ya. Rasanya gemes banget kalau meleset dari gawang, hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Spot jantung kalo adu adu pinalti... hehehehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dulu Stadion Benteng, Kini Stadion Benteng Reborn

“Wah, seperti grup band saja pakai istilah reborn.” Stadion Benteng Reborn (dokpri) Iya, dong. Memangnya grup band saja yang boleh reborn. Stadion juga bolehlah. Bukan begitu? Tapi memang benar. Itulah nama Stadion Benteng kini. Stadion kebanggaan masyarakat Kota Tangerang. Diberi nama demikian agar kekinian dan mengikuti perkembangan zaman.  Saya sebagai warga Kota Tangerang sekaligus pecinta sepak bola, merasa suprise sekali dengan perubahannya. Sebab saya pernah mengunjungi Stadion Benteng sebelumnya. Zaman masih tak terurus. Kotor dan terkesan horor. Usai dibekukan akibat tawuran antar suporter tiap kali digelarnya pertandingan. Bagi pecinta sepak bola, kostum pemain idola, foto pemain, dan mengunjungi stadion merupakan satu paket yang tidak terpisah. Ketika sedang jalan-jalan ke kota lain, sudah pasti yang namanya mengunjungi stadion tidak boleh dilewatkan. Saya sih. Nah, kalau sudah berada di stadion. Belanja atribut bola yang ada di sana menjadi kesenangan tersendiri. Bisa foto

MotoGP Austria 2020 Nyaris Merenggut Nyawa Rossi dan Vinales

MotoGP merupakan salah satu tontonan wajib saya saat akhir pekan. Pokoknya begitu musim motoGP dimulai, jadwal akhir pekan saya sebisa mungkin tidak bentrok dengan acara siaran langsung motoGP.  Kalaupun terpaksa ada acara saat akhir pekan, saya usahakan bisa tiba di rumah sebelum acara motoGP. Segitunya sih? Ya begitulah yang namanya suka. Tidak ingin melewatkan sedikit pun momen kebersamaan. Berhubung saya suka mengendarai motor. Kerap bertualang dengan sepeda motor. Maka menonton motoGP memiliki keseruan tersendiri. Bukan karena tertarik adu kecepatannya. Atau pelampiasan karena tidak bisa kebut-kebutan di jalan. Namun mengagumi skill atau kemampuan para rider motoGP tersebut. Bayangkan, dengan kecepatan yang semaksimal mungkin mereka harus melewati tikungan-tikungan di sirkuit yang dibuat sedemikian rupa alias sulit. Bahkan ada tikungan yang begitu tajam dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Ini bukan hal yang mudah dilakukan jika tidak memiliki kemampuan dan kecerdasan.  by Tempo.